Meski kerap dipuji karena naluri tajamnya mengenali
potensi pemain, Arsene Wenger toh tidak lepas dari kesalahan. Berikut
sepuluh pembelian terburuk The Professor di Arsenal
Arsene Wenger terkenal memiliki bakat mendatangkan pemain muda penuh potensi yang kemudian diasahnya menjadi pemain top dunia bersama Arsenal. Itu terbukti lewat sejumlah pemain seperti Cesc Fabregas, Marc Overmars, Robin van Persie hingga Thierry 'King' Henry.
Namun, naluri pelatih Prancis tidak selamanya tepat. Sepanjang 15 tahun karirnya membesut Arsenal, Wenger juga pernah mendatangkan pemain yang gagal memenuhi ekspektasi fans.
Salah satunya adalah Andrey Arshavin yang kembali ke mantan klubnya, Zenit St Petersburg, setelah menjalani karir yang naik turun bersama The Gunners. Playmaker mungil asal Rusia ini sempat digadang-gadang menjadi bintang masa depan Arsenal ketika mendarat di Emirates Stadium di pertengahan musim 2008-09. Apalagi sebelumnya dia menampilkan performa gemilang di gelaran Euro 2008.
Meskipun sempat menunjukkan permainan impresif, termasuk mencetak quattrick ketika bermain 4-4 dengan Liverpool pada 21 April 2009, Arshavin tidak mampu mempertahankan tempat reguler di skuat utama Arsenal. Perlahan, Wenger pun mulai melupakan Arshavin yang semakin jarang mendapat kesempatan bermain sebelum akhirnya memutuskan melepas pemain 32 tahun kembali ke Rusia.
Tapi, Arshavin bukanlah transfer terburuk yang pernah dilakukan Wenger. menelaah sepuluh pembelian terburuk The Professor selama membesut Arsenal:
FRANCIS JEFFERS |
|
Jeffers disebut-sebut bakal menjadi penyerang hebat di dalam kotak ("fox in the box"). Sayangnya, dia tidak bisa memenuhi ekspektasi tinggi publik Highbury menyusul sejumlah cedera yang membekapnya.
Meskipun mencatat enam caps bersama Arsenal saat klub London Utara menjuarai Liga Primer 2001-02, Jeffers tidak mendapat medali karena tidak diturunkan pada laga pamungkas menghadapi Manchester United di Old Trafford.
Harus bersaing dengan Thierry Henry dan Sylvain Wiltord, Jeffers pun terdampar di bangku cadangan. Mungkin penampilan Jeffers yang paling diingat fans Arsenal adalah ketika dirinya diusir keluar lapangan hanya 12 menit setelah diturunkan sebagai pemain pengganti pada pertandingan FA Community Shield 2003 melawan Manchester United.Beberapa hari kemudian, Jeffers kembali ke Everton dengan status pinjaman.
RICHARD WRIGHT |
|
Saat itu, Wright diharapkan bisa menggantikan kiper legendaris David Seaman yang berada di ambang akhir karirnya. Namun, Arsene Wenger dan fans Arsenal segera melihat bahwa pemain yang kini memperkuat Manchester City tidak bisa mengisi tempat yang ditinggalkan Seaman.
Fans Arsenal akan selalu mengingat Wright sebagai kiper yang menepis bola ke dalam gawangnya sendiri ketika mereka ditaklukkan Charlton Athletic 4-2. Wright segera menjadi kiper pilihan ketiga Wenger, setelah kiper muda Stuart Taylor.
Wright akhirnya hanya bertahan satu musim bersama Arsenal, meskipun telah menandatangani kontrak lima tahun. Selama semusim, dia hanya tampil dalam 12 laga, sebelum Arsenal menjualnya ke Everton.
SEBASTIEN SQUILLACI |
|
Awalnya, Squillaci memperlihatkan performa menjanjikan lewat kerja sama dengan Laurent Koscielny, yang juga didatangkan awal musim itu. Namun, penampilan itu tidak bertahan lama.
Squillaci kerap melakukan blunder fatal bagi The Gunners. Selain itu, dia juga kesulitan mengikuti tempo permainan Liga Primer Inggris sehingga tidak lagi mendapat kepercayaan Arsene Wenger. Buktinya, The Professor hanya menurunkan bek Prancis dalam satu laga Piala Liga di musim 2012-13.
Mengingat Squillaci mendapat gaji sekitar £450 ribu per pekan tanpa memberikan kontribusi bagi tim, tidak heran jika Wenger memutuskan melepas Squillaci bersama Andrei Arshavin dan Denilson di akhir musim 2012-13, seiring dengan berakhirnya kontrak mereka di Emirates Stadium.
PASCAL CYGAN |
|
Cygan kesulitan melakukan duel di udara maupun tekel, sehingga fakta bahwa Arsenal tidak menelan kekalahan di musim 2003-04 dengan adanya pemain berkepala plontos itu di lapangan cukup mengejutkan. Jelas, pemain Prancis itu tidak bisa mengisi posisi yang ditinggalkan pemain-pemain legendaris seperti Tony Adams, Martin Keown dan Steve Bould.
Kendati demikian, Cygan toh bertahan selama tiga musim di Highbury dan tercatat tampil dalam 63 laga. Dia juga sempat membukukan tiga gol untuk The Gunners.
Setelah menyadari bahwa dirinya tidak bisa bergantung lebih lama kepada Cygan, Wenger memutuskan melepas pemain berpostur 191cm itu ke Villarreal dengan harga yang sama ketika membelinya dari Lille.
MIKAEL SILVESTRE |
|
Arsenal dan Manchester United tidak pernah mempublikasikan harga transfer Silvestre, meskipun nilainya dipercaya sekitar £300 ribu. Bek asal Prancis ini mewarisi nomor 18 yang sebelumnya dikenakan Pascal Cygan. Sialnya, nasib Silvestre tidak berbeda jauh dengan Cygan yang gagal bersinar bersama The Gunners.
Bersama United, Silvestre sempat menuai decak kagum. Sayangnya, masa-masa keemasan Silvestre tampaknya berakhir sebelum dia memutuskan hijrah ke Arsenal. Silvestre hanya bertahan dua musim di klub Meriam London sebelum Wenger melepasnya ke Werder Bremen dengan status bebas transfer.
Selama dua musim di Arsenal, Silvestre tercatat hanya tampil dalam 43 laga di seluruh kompetisi dan sempat mencetak tiga gol.
JERMAINE PENNANT |
|
Pennant sempat mencuatkan harapan armada gooners ketika mencetak hat-trick pada debutnya melakoni laga Liga Primer secara penuh menghadapi Southampton pada Mei 2003. Akan tetapi, tiga gol itulah yang bisa diceploskan Pennant untuk Arsenal sebelum akhirnya hijrah ke Birmingham City.
Pemain asal Inggris itu tercatat menjadi pemain Arsenal selama enam tahun (1999-2005), namun hanya tampil dalam 12 pertandingan. Dia sempat dipinjamkan ke beberapa klub seperti Watford, Leeds United dan Birmingham. Birmingham akhirnya mempermanenkan kontrak winger kelahiran 15 Januari 1983 itu pada musim 2005-06.
Selain performa yang mengecewakan, Wenger juga kehilangan kesabaran terhadap Pennant yang memiliki masalah disiplin dan sering terlambat menghadiri latihan. Beruntung Arsenal bisa mendapat sedikit keuntungan ketika melepasnya ke Birmingham.
DENILSON |
|
Mendarat di London pada 31 Agustus 2006, kedatangan Denilson mengejutkan banyak pihak karena belum memiliki jam terbang tinggi. Meskipun saat itu dia sudah berusia 18 tahun dan sempat menjadi kapten timnas Brasil U-17, dia tercatat hanya tampil dalam 13 laga bersama Sao Paulo selama musim 2005-06.
Wenger mendeskripsikan Denilson sebagai "kombinasi antara Tomas Rosicky dan Gilberto". Jelas, Wenger menaruh kepercayaan besar kepada pemain mudanya itu, sampai berani membayar lebih dari £3 juta dan mengucurkan sekitar £50 ribu per minggu untuk gaji Denilson. Sayangnya, naluri Wenger kali ini ternyata meleset.
Perlahan, kehadiran Denilson di lini tengah Arsenal segera tergeser oleh kegemilangan bintang muda The Gunners, Jack Wilshere. Denilson jarang dimainkan sebagai starter dan akhirnya dipinjamkan ke Sao Paulo pada 2011 sebelum klub London memutuskan mengakhiri kontrak di akhir musim 2012-13.
MAROUANE CHAMAKH |
|
Chamakh diharapkan bisa menjadi The Next Robin van Persie, dan sekilas ekspektasi itu tampaknya bisa diwujudkan oleh pemain kelahiran 10 Januari 1984. Namun, dia tidak bisa menembus skuat utama Arsenal dan lebih sering menjadi pemanis bangku cadangan.
Sering menjadi pemain cadangan tampaknya berdampak signifikan terhadap kepercayaan diri Chamakh. Dia tidak bisa menampilkan performa terbaik seperti yang ditunjukkannya bersama Bordeaux. Selama tiga musim bersama The Gunners, Chamakh tercatat hanya tampil dalam 67 laga dan menceploskan 14 gol serta 10 assist.
Awal Januari 2013, Chamakh dipinjamkan ke West Ham United. Namun, banyak pihak meyakini, status pinjaman itu akan menjadi permanen karena dia tidak lagi mendapat tempat di skuat Arsenal.
ANDRE SANTOS |
|
Debut Santos sama sekali tidak mengesankan mengingat Arsenal takluk 4-3 dari Blackburn Rovers. Namun, dia menampilkan sejumlah performa solid ketika mengisi posisi Kieran Gibbs. Santos juga sempat mencetak dua gol untuk Arsenal, termasuk ketika menyamakan kedudukan 2-2 saat menghadapi West Bromwich Albion di penghujung musim 2011-12.
Meski demikian, performa Santos secara keseluruhan belum cukup untuk meyakinkan publik Emirates Stadium. Dengan penampilan yang rata-rata, Santos membuat fans Arsenal semakin berang ketika dia bertukar jersey dengan mantan kapten The Gunners Robin van Persie di akhir babak pertama laga kontra Manchester United, 3 November 2012.
Wenger memutuskan meminjamkan Santos ke Gremio pada 10 Februari 2013 selama satu tahun, meski Arsenal memiliki opsi untuk memanggilnya kembali setelah enam bulan. Akan tetapi, armada gooners tampaknya sudah kehilangan kepercayaan terhadap pemain berpostur 180cm itu.
PHILIPPE SENDEROS |
|
Didatangkan dari klub Swiss Servette pada 2003 dengan banderol £2,5 juta, Senderos sempat menampilkan performa impresif bagi klub London Utara. Termasuk ketika membantu Arsenal ke babak final Liga Champions di musim 2005-06.
Mantan kapten Cesc Fabregas mengaku, Senderos membantunya beradaptasi di Arsenal saat baru bergabung dengan Arsenal. Senderos yang fasih berbahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Jerman, Italia dan Serbia ini membantu Fabregas yang belum lancar berbahasa Inggris. Sayang, nasib Senderos berbanding terbalik dengan Fabregas.
Setelah empat menjalani empat musim yang penuh pasang surut bersama Arsenal, Senderos akhirnya 'terbuang' dari skuat Arsene Wenger, yang memutuskan untuk meminjamkannya ke AC Milan pada musim 2008-09. Namun, bersama Rossoneri pun Senderos tidak bisa menampilkan performa terbaik. Senderos tercatat tampil dalam 100 laga bersama The Gunners sebelum akhirnya hijrah ke Fulham pada musim panas 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar